Monday 4 June 2012

Sentuhan Indah itu Bernama Cinta (Resensi)

Judul buku: Sentuhan Indah itu Bernama Cinta
Pengarang: Mira W.
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka
Tempat terbit: Jakarta
Tahun terbit: 2007
Cetakan ke-: 2 
Jumlah halaman: 304 halaman                                                        
     Mira W. adalah pengarang novel remaja yang sangat terkenal. Novel-novel yang pernah ia buat antara lain, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat, Obsesi Sang Narsis, Bukan Istri Pengganti, Cinta Tak Pernah Berulang, dan lain sebagainya. Ciri khas yang selalu ada dalam novel karangannya yaitu, gambar bunga yang menghiasi cover bukunya.
     Novel ini menceritakan tentang kisah cinta dua orang anak SD, yaitu Ferel dan Tara. Setiap hari mereka jalani dengan penuh suka cita. Hingga pada suatu waktu, Ferel sang cowok mengalami pelecehan seksual oleh pamannya.
Hal itu membuat batin Ferel trauma. Ferel tak pernah tertawa lagi, nilai-nilainya menurun drastic, bahkan  dia tidak lulus ujian. Ayah Ferel menganggap semua yang terjadi pada Ferel adalah karena Tara. 
     Oleh karena itu, ayah Ferel memindahkan Ferel ke rumah tantenya. Beberapa tahun telah berlalu, kini Ferel tinggal di Australia. Ferel hidup dikelilingi oleh cewek-cewek cantik, tapi tak ada satupun yang ia respon. Hingga pada suatu saat, ia bertemu kembali dengan Tara di Sydney. Hidupnya kembali cerah. Tapi ia tidak mau menjalani hidupnya dengan Tara karena ia tidak ingin membuat Tara tersiksa. Namun pada suatu saat, Ferel kembali pada Tara. Mereka menjalin hubungan kembali. Tapi, ketika Tara kembali ke Indonesia, Ferel mengalami kecelakaan. Itu membuat Ferel tidak ingin Tara kembali lagi kepadanya.
     Ferel berusaha menutupi keadaannya, tapi lama kelamaan, Bidu, teman Ferel gerah akan hal itu. Bidu memberitahukan hal itu kepada Tara. Mendengar hal itu, Tara membatalkan rencananya menikah dengan Frans, kemudian langsung pergi ke Australia. Pada akhirnya, Ferel menikah dengan Tara. Tapi ketika malam pertama, Ferel kembali teringat akan pelecehan seksual itu. Tara mambantunya untuk menghilangkan trauma itu, dan akhirnya berhasil membantu Ferel untuk sembuh. Dan kini ia dapat hidup bahagia dengan Tara dan anaknya ‘Alvina, Nadine, dan Ronaldo’.
     Hal yang menarik dari novel ini adalah penggambaran kejadian-kejadian yang mengharukan yang terkesan sangat nyata. Sehingga dapat membuat membuat pembaca benar-benar menangis terharu.
     Tapi satu hal yang kurang yaitu terdapat unsur pornografi, sehingga hanya dapat dibaca oleh orang dewasa. Dan bagi orang yang baru membaca novel karangan Mira mungkin kurang mengerti jalan ceritanya jika hanya dibaca sekali, karena dalam setiap novel karangannya ia menggunakan alur campuran.
     Novel ini sangat bagus untuk orang dewasa yang menyukai ‘Romantic story’. Karena novel ini sangat mengharukan, dan penggambarannya sangat  nyata. Bagi para remaja yang menyukai novel-novel romantis, mungkin akan sangat menyesal jika tidak membaca novel ini.

No comments:

Post a Comment